Tidak
beda dengan PC, sebelum UNIX dapat digunakan,
workstation harus dihidupkan terlebih dulu. Di dalam dunia
UNIX,
proses
ini
dinamakan
dengan “bootstrapping”. Dalam keadaan
OS
belum
beroperasi,
komputer
harus
“menghidupkan” dirinya sendiri
menggunakan bootstrap -nya. Bootstrap loader adalah suatu program yang
dijalankan secara otomatis ketika komputer dihidupkan.
Setelah melakukan beberapa pengujian hardware dasar – semacam Power-On Self Test (POST) di PC, bootstrap loader
akan memuat dan meneruskan kendali
ke suatu program yang lebih besar
yang umumnya kemudian akan memuat
OS ke memory sehingga komputer dapat digunakan. Bootstrap loader umumnya berdiam di dalam Read Only Memory (ROM) computer
–
semacam
Basic
Input
Output System (BIOS) di PC. Setiap
produsen OS berbasis
UNIX mempunyai karakteristik konfigurasi bootstrap loader yang berbeda.
Selama proses
bootstrapping – disingkat
booting – berjalan, kernel UNIX akan dimuat ke dalam memory dan
mulai bekerja. Beberapa tugas inisialisasi
dieksekusi dan sistem siap untuk dioperasikan oleh pengguna. Waktu boot adalah
situasi rawan suatu sistem komputer. Banyak kejadian
OS
tidak
muncul
dan
komputer tidak dapat dioperasikan karena kegagalan booting yang disebabkan oleh kesalahan pada file-file konfigurasi, peralatan yang tidak
terpasang atau tidak handal dan filesystem rusak.
Proses booting sangat tergantung pada hardware sehingga
bila ada kegagalan tes hardware jangan
harap dapat melihat prompt login muncul di layar monitor. Pada umumnya proses bootstrapping pada UNIX OS terdiri dari enam fase yang berbeda yakni :
Memuat dan menginisialisasi
kernel. Biasanya ada dua tahap proses
yang dilakukan selama proses pemuatan. Pada
tahap
pertama
suatu
program boot kecil dimuat ke
dalam memory dari hard drive atau tape. Program ini akan mengatur
kernel yang akan dimuat. Selanjutnya, kernel melakukan pengujian untuk memeriksa berapa banyak ruang
memory yang tersedia. Pada
sebagian besar sistem, kernel menampilkan pesan di console
yang melaporkan jumlah memory
fisik dan jumlah tersisa setelah kernel mengekstrak isinya.
Deteksi dan konfigurasi device (peralatan yang terpasang
pada
workstation). Salah satu tugas pertama kernel adalah
memeriksa
lingkungan mesin untuk melihat hardware yang terpasang dan melakukan inisialisasi agar dikenal
oleh UNIX. Setiap
device yang
ditemukan akan ditampilkan di
layar console dalam bentuk kode-kode
tertentu.
Pembuatan proses-proses sistem spontan. Dengan selesainya tahap ini, peran kernel pada
proses bootstrapping telah lengkap,
tetapi belum ada satu prosespun yang menangani operasi-operasi dasar seperti login atau sebagian besar
proses latar belakang (daemon)
telah dijalankan. Semua
tugas ini ditangani oleh init.
Intervensi operator
(hanya pada single-user boot). Dilakukan bila
ingin menggunakan mesin secara stand alone atau tidak terlibat di
dalam jaringan komputer.
Eksekusi
script
startup
sistem. Beberapa tugas yang
sering
dikerjakan dalam script inisialisasi ini adalah :
Mengatur nama komputer.
Mengatur zona waktu (timezone).
Memeriksa hard disk dengan
perintah fsck (filesystem check).
Memasang (mounting) disk-disk sistem.
Membuang file dari directory /tmp.
Mengkonfigurasi antarmuka jaringan.
Menjalankan daemon dan program-program jaringan.
Menghidupkan account dan
kuota.
Operasi multi-user. Setelah script
inisialisasi dijalankan dengan sempurna, sistem siap dioperasikan secara penuh kecuali tidak ada yang login ke sistem. Agar dapat melakukan login,
pengguna
harus
sudah
mempunyai account didalam sistem yang telah diatur oleh System Administrator.
Hal spesifik yang tidak ditemukan pada OS selain UNIX pada saat itu adalah fasilitas
login. Fasilitas ini sangat berguna diantaranya
:
Keamanan sistem dan data dari akses yang tidak diijinkan
(unauthorized access).
Pembatasan penggunaan fasilitas komputer oleh pemilik account pada komputer atau jaringan
komputer tersebut.
Setiap pemilik account hanya dapat
menggunakan semua fasilitas yang didukung oleh
account-nya.
Account adalah semacam alokasi ruang dan fasilitas yang berhak dimiliki
oleh setiap pengguna suatu
komputer atau jaringan komputer. Hal
ini
dapat
dianalogikan dengan seperti
kita membuka rekening tabungan
di bank, kita akan
mendapatkan sebuah buku tabungan, kartu ATM dan semua fasilitas yang didukung oleh jenis rekening yang dibuka tersebut. Kita hanya tahu apa yang ada di dalam
account yang dimiliki, sedang account milik orang lain tidak bisa. Hanya
ada satu pengguna yang mempunyai
keleluasaan luar biasa
untuk merubah konfigurasi
sistem yang salah satunya adalah account pengguna, yakni superuser atau su.
Dalam beberapa kasus su disebut
juga dengan System Administrator atau sysadmin.
Untuk
dapat memasuki sistem dan menggunakan
faslitas yang diberikan, kita harus mampu menembus
login. Caranya ? Dengan mengisi baris pesan password yang diberikan
setelah login dengan password yang sesuai. Setiap pengguna
yang mempunyai account umumnya telah membuat password sendiri. Bila password yang diberikan tepat, maka sistem
akan melewatkan
pengguna menuju
fasilitas berikutnya. Pada beberapa
versi UNIX seperti IRIX akan langsung memanggil
X- Window dan menampilkan beberapa fasilitas seperti
pop-up menu, console shell, application windows
dan
beberapa ikon. Dengan
munculnya
fasilitas-fasilitas
tersebut, pengguna dapat mulai bekerja. Tanpa mengetahui fungsi dari masing- masing fasilitas yang ada mustahil
dapat bekerja optimal dengan
UNIX
OS.
“Mission Impossible” ini dapat dilakukan
bila kita telah mengenal konsep shell,
filesystem dan permission yang
akan dibahas pada naskah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar